Grafika atau dalam bahasa Inggrisnya graphics adalah presentasi visual pada
suatu permukaan yang bertujuan untuk memberikan informasi atau keindahan. Jadi,
pengertian grafika adalah gambar dan teks yang ditampilkan pada bidang datar,
yang bertujuan untuk memberikan informasi atau keindahan.
Pada saat ini, produk grafika telah menjadi bagian
dari kehidupan sehari-hari dalam bentuk poster, buku, iklan, gambar pada
kemasan makanan, tanda petunjuk jalan, dan lain-lain. Grafika sudah ada sejak
zaman dahulu berupa lukisan gua prasejarah. Di Sulawesi Selatan, Maluku,
Kalimantan dan Papua, terdapat lukisan gua prasejarah yang berasal dari ribuan
tahun Sebelum Masehi. Lukisan prasejarah ini berupa cap tangan, gambar manusia
dan gambar hewan di antaranya babi hutan yang terpanah, babi rusa, anoa, ikan
serta benda-benda seperti sampan, kapak dan mata bajak. Lukisan gua prasejarah
serupa itu juga terdapat di Perancis Selatan yang dibuat 14.000 Sebelum Masehi
dan di Bhumbetka Rock Shelters di India yang dibuat pada awal 7000 Sebelum
Masehi.
Dari lukisan gua prasejarah tersebut, dapat
diperoleh informasi tentang kegiatan manusia pada masa itu. Teknik yang
digunakan berupa torehan langsung, cap dan stensil. Lukisan tersebut juga
memanfaatkan warna merah, hitam dan putih yang berasal dari pewarna alam.
Artinya, manusia pada masa itu membuat lukisan tidak hanya untuk menyampaikan
informasi, tetapi juga untuk menyampaikan nilai estetik dan keindahan.
Grafis berupa lukisan gua
prasejarah memberikan informasi atau dapat disebut juga dengan bahasa gambar.
Bahasa tulisan yang juga merupakan bagian dari grafika, berkembang di beberapa
tempat di dunia diperkirakan pada sekitar 4.000 tahun sebelum masehi.
Sumber: Dokumen Kemdikbud
Gambar 2.1 Lukisan gua
prasejarah berupa cap tangan dan Anoa di Gua Sumpangbita, Sulawesi Selatan.
Perkembangan grafika juga
dipengaruhi oleh perkembangan teknologi cetak. Teknologi cetak memungkinkan
gambar yang sama dibuat berulang-ulang. Teknologi cetak pada awalnya
menggunakan acuan cetak berupa papan kayu yang diukir dan dicetakkan pada
permukaan kain dan kertas. Teknik tersebut digunakan di China pada Dinasti Han
sekitar 206 Sebelum Masehi hingga 220 Masehi. Artefak sebagai hasil karya
tertua yang menggunakan teknologi papan kayu berukir tersebut dikenal dengan
nama The Pure Light Dharani Sutra, yang diperkirakan dibuat pada tahun 704
Masehi di Korea. Pada sekitar tahun 1040, Bi Seng di China membuat inovasi
berupa acuan cetak yang berupa huruf yang dapat disusun sesuai dengan kalimat
yang akan dicetak, yang terbuat dari keramik. Pada abad ke-13 di Korea, muncul
inovasi berupa huruf acuan cetak yang terbuat dari logam.
Sumber:
http://reinventingknowledge9.blogspot.co.id
Gambar 2.3 Acuan Cetak
dari Keramik
Pada tahun 1433, Johannes Guttenberg, seorang pandai besi
di Jerman, membuat inovasi berupa penggunaan mekanik untuk menekan acuan cetak
terhadap kertas. Teknologi mekanik tekan ulir ini serupa dengan mekanik yang
digunakan pada pengolahan hasil pertanian pada masa itu. Mesin cetak Guttenberg
juga menggunakan acuan cetak berupa huruf-huruf yang dapat disusun terbuat dari
logam serupa dengan yang dikembangkan di Korea pada abad ke-13.
Teknologi pencetakan terus berkembang seiring dengan
perkembangan teknologi. Teknologi elektronika dan informatika menjadi dasar
dari perkembangan teknik cetak digital yang kita kenal saat ini. Gambar atau
grafis dibuat pada komputer dalam format digital lalu dicetak dengan printer.
Cetak digital dapat diaplikasikan pada berbagai permukaan seperti kertas, kain,
dan keramik. Kualitas hasil cetak digital bervariasi bergantung pada kualitas
printer dan permukaan bahan yang dicetak.
Sumber: Dokumen Kemdikbud
Gambar 2.4 Ilustrasi
peristiwa tahun 1473 saat William Caxton memperlihatkan cara penggunaan mesin
cetak Guttenberg kepada Raja Edward ke IV dan Ratu.
Sumber: Dokumen Kemdikbud
Gambar 2.5 Cetak digital
dengan acuan cetak berupa gambar dari komputer.
Teknologi grafika menghasilkan
produk grafika. Produk grafika terdiri atas teks dan gambar yang tersusun
membentuk informasi atau keindahan. Produk grafika dapat berupa karya desain
atau karya seni. Baik karya desain maupun karya seni pada umumnya menyampaikan
informasi atau pesan sekaligus keindahan. Karya desain grafis dihasilkan oleh
profesi desainer grafis, menyampaikan informasi dan pesan dengan jelas. Pada
karya desain grafis, teks dan gambar dibuat agar saling menguatkan pesan yang
akan disampaikan. Salah satu contoh karya desain grafis misalnya poster
kampanye Cinta Lingkungan. Pada poster tersebut, terdapat teks berupa ajakan
untuk mencintai lingkungan agar tetap lestari. Gambar pada poster tersebut
menggambarkan kondisi lingkungan yang rusak dan kondisi lingkungan yang
lestari. Pesan yang disampaikan melalui melalui desain grafis yang memadukan
teks singkat dengan gambar lebih efektif dalam menyampaikan pesan. Pada karya
seni grafis, pesan yang disampaikan pada umumnya tersirat melalui perumpamaan
yang dihadirkan melalui gambar atau teks yang ada pada karya tersebut
Gambar 2.6 Bahan Elemen
Produk Grafika dan Luaran Produk Grafika
Sumber: www.antara.com
Gambar 2.7
Karya Seni
Grafis pada Pameran Grafis “Indonesia Mengasuh Bangsa” di Museum Nasional